Rabu, 01 Juli 2015

Balikpapan

Sejarah Kota Balikpapan tidak bisa dipisahkan dengan Minyak yaitu lebih tepatnya dengan sumur minyak Mathilda, sumur pengeboran perdana pada tanggal 10 Februari 1897 di kaki gunung Komendur di sisi timur Teluk Balikpapan. Penamaan sumur minyak ini berasal dari nama anak JH Menten dari JH Menten dan Firma Samuel & Co sebagai pemenang hak konsesi pengeboran di yang ditunjuk pemerintah Hindia Belanda yang telah mengontrak Balikpapan dari Kesultanan Kutai.
Di awal tahun 1900-an bertambahnya jumlah penemuan dan pengeboran minyak di Balikpapan telah membawa pendatang dalam jumlah besar ke Balikpapan. Pendatang ini kebanyakan adalah orang Cina dan para pekerja pengeboran yang rata-rata berasal dari jawa dan berbagai daerah lainnya seperti India. Pekerja dari Cina dan India inilah yang menjadi cikal bakal penghuni desa di Tukung (Klandasan) dan Jumpi (Kampung Baru) yang merupakan asal usul sebagian besar warga Balikpapan. Selain itu keberadaan minyak, yaitu minyak tanah atau "lantung", juga mengundang semakin besarnya jumlah pedagang yang datang dari daerah Kerajaan Banjar di Banjarmasin dan Bone di Sulawesi Selatan untuk berdagang dan singgah di Balikpapan.
Seiring dengan berkembangnya waktu Balikpapan telah berkembang menjadi "Kota Minyak" dengan besarnya produksi minyak yang dihasilkan yang mencapai 86 juta barrel per tahun. Perkembangan industri minyak inilah yang telah membangun Balikpapan menjadi kota industri. Namun Saat ini Balikpapan tidak lagi menjadi Kota Minyak yang berorientasi pada pengeboran melainkan pada jasa pengolahan minyak yang telah mengolah minyak mentah dari sekitar Balikpapan, yaitu Sepinggan, Handil, Bekapai, Sanga-sanga, Tarakan, Bunyu dan Tanjung serta minyak mentah yang diimpor dari negara lain.

1. Budaya
A. Suku yang adaSuku-suku yang banyak ada di Balikpapan adalah:
1.Bugis
2.Banjar
3.Jawa
4.Madura
5.Dayak
6.Kutai
7.Toraja
8.Manado
9.Ambon
10.Chinese
B. Bahasa daerah
Bahasa daerah yang sering terdengar di gunakan adalah:
1.Bahasa Banjar
2.Bahasa Bugis
3.Bahasa Jawa
4.Bahasa Kutai
5.Bahasa Madura
Tetapi umumnya bahasa yang digunakan pada keseharian warga Balikpapan adalah Bahasa Indonesia dengan logat umum.
Tetapi ada ciri khusus warga Balikpapan dalam pengucapan, seperti : kah, lah.
Seperti :
1.“Jadi berangkat kah?”,
2.“Kamu sudah kerja kah?”
Sedangkan penggunaan akhiran ‘lah’ biasanya banyak digunakan orang keturunan Banjar/Kalsel.
C.Adat Perkawinan
Penduduk kota Balikpapan sebagian masih menggunakan adat dalam acara perkawinan yang sebagian besar menggunakan adat suku  :
1.Suku Banjar
2.Suku Bugis
3.Suku Jawa
2 . Makanan
1. Aneka Olahan Kepiting
Sudah menjadi rahasia umum jika Balikpapan merupakan salah satu daerah penghasil kepiting bakau (Scylla serrata) terbaik di Indonesia. Berbagai aneka olahan kepiting bakau (atau biasa disebut kepiting Soka) yang lezat bisa anda dapatkan dibeberapa restoran yang ada di Jalan Marsma Iswahyudi Gunung Bakaran (tak jauh dari Bandara Sepinggan). Menu kepiting lada hitamkepiting saos specialkepiting saus tiram,kepiting tauco, hingga kepiting goreng mentega ada disini. Namun dari sekian banyak menu, kepiting lada hitam dan kepiting saos special menjadi yang terdepan. Kepiting Soka yang gemuk dan banyak dagingnya memang akan semakin nikmat dengan bumbu saus dan lada hitam yang pedas. Untuk dijadikan oleh-oleh,  makanan ini juga sudah dikemas sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi cita rasanya, aman, dan trendy sehingga tak perlu malu walau harus


2. Bingka
Bingka merupakan salah satu kuliner khas Balikpapan. Makananberbahan dasar kentang ini meskipun tidak tahan lama, namun bisa dijadikan oleh-oleh yang tak kalah mengesankan. Padu padan kentang, telor, mentega, gula, susu, dan santan akan menciptakan citarasa yang gurih, manis dan lezat. Anda bisa membeli bingka kentang ini di dekat pelabuhan Semayang ataupun di Stal Kuda. Kedua tempat ini konon merupakan pembuat bingka paling enak di Balikpapan.

3. Amplang
Amplang merupakan makanan ringan semacam kerupuk. Bahan utamanya terdiri dari tepung, telor,  beragam bumbu rempah, dan daging ikan pipih (atau sering disebut belida). Ikan pipih sendiri merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dulu banyak terdapat diperairan Kalimantan.



4. Bakpia
Selama ini kita pasti hanya mengenal Bakpia atau pia sebagai makanankhas Jogja atau yang sering kita dengar dengan sebutan bakpia pathuk.Tapi jangan salah, Balikpapan juga memiliki bakpia lho. Berbeda dengan bakpia pathuk yang kecil-kecil, bakpia Balikpapan memiliki ukuran yang lebih besar. Kuliner yang terbuat dari kacang hijau dan gula yang dibungkus dengan tepung dan dipanggang ini memang cocok untuk dijadikan buah tangan. Bakpia Balikpapan memiliki tekstur yang renyah bak biskuit. Tekstur ini pulalah yang membedakan bakpia Balikpapan dengan bakpia dari daerah lain. Sekali gigit, maka akan terhamburlah rasa gurih dan asin dilidah anda yang akan disambung dengan rasa manis dari kacang hijau atau coklat sebagai isinya. Bakpia di Balikpapan berisi kacang hijau, coklat, dan keju. Anda bisa memperolehnya di sebuah depot yang sangat terkenal di Jalan A. Yani Balikpapan. Anda bisa menikmati bakpia yang hangat dan lezat disana.


5. Mantau
Mantau atau roti span memang merupakan kuliner khas etnis tionghoa yang banyak terdapat dibeberapa daerah di Indonesia. Namun berkat kulturasi yang terjadi di Balikpapan memunculkan kuliner berupa mantau yang unik dan khas serta berbeda dari daerah lain. Roti kukus sebesar kepalan tangan yang biasanya disajikan setelah digoreng ini, di Balikpapan disajikan bersama daging rusa yang diolah dengan bumbu lada hitam (rusa lada hitam). 


3 . Ciri Khas
Balikpapan adalah kota yang warganya sangat majemuk, baik itu dilihat dari aspek suku, agama, budaya, profesi, dan lain sebagainya. Demikian keadannya sehingga menjadi agak sulit untuk menemukan sesuatu yang dianggap ciri khas Kota Balikpapan. Tapi apakah Balikpapan adalah kota yang benar-benar tidak memiliki ciri dan keunikan yang membedakannya dengan kota-kota lain? Beberapa hal di bawah ini bisa jadi hanya dapat ditemukan di Balikpapan dan tidak ada di daerah lain.
1.      Taksi vs Angkot
Di daerah lain, yang disebut "taksi" lazimnya adalah kendaraan umum berupa mobil sedan yang tarifnya berdasarkan sistem argo. Tidak demikian halnya di Balikpapan. Di Kota Minyak ini  sebutan "taksi" justru dialamatkan untuk kendaraan angkutan massal berupa minibus dengan kapasitas 8-10 orang penumpang yang di daerah lain lebih umum disebut angkotan kota (angkot). Jadi bila anda berasal dari luar daerah dan baru saja berada di Balikpapan, jangan
kaget atau mengira kebanyakan warga setempat sebagai orang kaya hanya karena mereka sering bepergian ke sana-sini dengan naik "taksi".


2.
Ibukota Kalimantan
 Rasanya tidak ada kota lain di negara ini –yang bukan merupakan ibukota provinsi- yang menjadi kedudukan berbagai instansi strategis. Mulai dari bandara internasuonal (Sepinggan), Markas Komando Daerah Militer (Tanjungpura-membawahi seluruh Kalimantan), Telkom (Divisi Regional Kalimantan), hingga Polda (Kalimantan Timur). Jadi , pernahkah anda mendengar “Balikpapan, ibukota Kalimantan”?
3.Bergunung Tapi Tak Bergunung
Begitu anda menjejakkan kaki di Balikpapan lalu berkeliling kota, anda akan menyadari bahwa begitu banyak jalan yang naik-turun di kota ini. Anda tentu akan mulai mengira bahwa banyak gunung di Balikpapan. Kenyataannya tidak. Kontur tanah di Balikpapan memang berbukit-bukit. Tapi kalau anda ingin mencari gunung, anda tidak perlu kecewa. Masih ada “Gunung Sari, “Gunung Polisi, “Gunung Tembak”, “Gunung Guntur”, bahkan sampai ada yang namanya “Gunung Bahagia” dan masih banyak lagi. Memang bukan gunung dalam artian sebenarnya, melainkan beberapa kawasan di Balikpapan yang dinamakan demikian.(hms/ren)

8.https://dwirachma044.files.wordpress.com/2014/08/pia.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar